Sebelum cerita lebih panjang tentang kisah perjalanan, mohon ijin dulu untuk mendongeng dulu tentang segala macam petuah sebagai penumpang pesawat terbang...
- Nama yang tertera di tiket atau pesanan hotel harus tepat sama dengan nama yang ada di paspor. Singkatan huruf masih bisa diterima, selagi first name ataupun last name-nya masih sama. Kalau nama yang tertulis berbeda bisa berakibat penolakan saat check-in.
- Ketika akan melakukan penerbangan internasional, pastikan kita sudah tiba di airport minimal 2 jam sebelum jam keberangkatan, kecuali kalau memang ingin olahraga jantung dan lari sprint sejak dari turun mobil sampai ke gate tempat pesawat parkir. Antrian check-in dan imigrasi seringkali tidak bisa diprediksi dan akan membludak pada jam-jam tertentu.
- Bagian gate yang akan kita lewati dan waktu terakhir boarding di boarding pass harus dilihat benar-benar. Pastikan kita sudah berada di gate tempat pesawat parkir 1 jam sebelum jadual keberangkatan pesawat, kalau nggak, ya bayangkan sendiri resikonya.
- Di beberapa airport besar di Eropa dan Amerika, dimana gatenya berlokasi berjarak 1 kilo atau lebih dari Departure Hall, tersedia papan penunjuk arah gate beserta lama waktu jalan kaki menuju ke gate tersebut, misalkan : Gate A1 : 5 minutes walk, Gate A2 : 10 minutes walk, Gate A5 : 25 minutes walk. Jadi kita bisa memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk berjalan menuju ke gate dan tidak akan ketinggalan pesawat.
- Dengar baik-baik pengumuman terkait penerbangan kita, khususnya pengumuman panggilan terakhir, terutama apabila sedang berada di negara yang bahasa Inggris bukan bahasa utamanya, karena bisa jadi pengucapan bahasa Inggrisnya kurang dimengerti.
- Beberapa airlines di beberapa negara memberlakukan aturan yang sangat kaku dalam hal cabin luggage. Apabila tertulis “only one cabin baggage allowed” maka ketika misalkan kita membawa satu travel bag dan satu buah koper kecil untuk masuk ke dalam kabin, alamat bakal dicegat petugas airlines di pintu pesawat dan diminta untuk memindahkan salah satu bawaan tersebut ke dalam bagasi.
- Hati-hati ketika memotret-motret didalam pesawat, terutama memotret penumpang lain, apalagi para awak kabin, khususnya pramugari. Di beberapa negara memang tertulis adanya undang-udang tentang privacy, namun umumnya para pramugari merasa jengah apabila mereka dipotret saat sedang bekerja. Beberapa rekan-rekan saya pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan terkait hal ini. Mereka sengaja memotret pramugari yang saat itu sedang bekerja. Si pramugari beretnis Caucasian membelalakkan matanya kearah teman saya dan memberi kode “NO” dengan jari telunjuknya. Rekan yang lain memiliki pengalaman yang lebih tidak mengenakkan ketika ia memotret pramugari berkebangsaan India, lalu sekejap setelah ia memotret sang pramugari sudah berada persis disamping dia dan dengan tegas meminta “please erase that picture !”. Rekan saya saat itu berusaha berdebat bahwa itu hanya foto personal dan bukan untuk konsumsi publik, tapi si pramugari tidak kalah ngotot dengan ancaman : hapus atau saya akan perkarakan saat anda landing nanti di airport setempat. Wowww ! Saya sendiri pernah sekali waktu sedang memotret lorong Business Class di pesawat Qantas A380 dan sialnya saat memotret seorang pramugari muncul membawa nampan minuman. Terjepretlah sudah dia tanpa sengaja. Beberapa detik kemudian saya kaget karena dia sudah disamping saya dan becanda “you have to pay me 1 million dollar for that photo”…belum kaget saya hilang, dia menimpali “no, I was joking, but seriously please erase the photo which I was captured inside”dan saya menuruti saja dari pada cari ribut. Tapi dilain pihak saya menemukan beberapa pramugari-pramugari yang malah dengan ceria minta difoto, seperti ketika naik Philippines Airlines. Jadi kesimpulannya, itu kembali kepada masing-masing individu pramugari. Saran saya, sebelum memotret pramugari in action, lihat-lihat dulu suasana, gunakan intuisi, apakah si pramugari tipikal orang yang bersahabat atau tidak. Kalau dia terlihat bersahabat, lanjut ! Tapi kalau si pramugari kelihatan tipe yang bakalan ngajak perang, ya mending simpan saja kameranya.
- Setiap kali terbang overnight, saya selalu membawa sikat gigi dan sabun muka. Gunanya adalah untuk sikat gigi dan cuci muka sebelum menyantap sarapan dari pramugara/pramugari. Selain itu, dengan sikat gigi dan cuci muka waktu bangun tidur, kita turun dari pesawat di tempat tujuan dalam keadaan sedikit segar. Di beberapa airlines disediakan sikat gigi dan juga shaver, bahkan di kelas ekonomi, akan tetapi kalau di kelas ekonomi jumlahnya hanya sedikit dan diletakkan di toilet. Paling cuma ada 15 buah yang disediakan disetiap toiletnya, jumlah segitu dalam 15 menit terbang sudah pasti ludes disamber penumpang lainnya. Jadi lebih baik bawa sendiri dari rumah.
- Buat sebagian orang, bantal penahan leher dan penutup mata (blindfold) akan sangat membantu untuk tidur dengan baik. Penutup mata umumnya dikasih pada saat penerbangan jarak jauh, tapi bantal leher bawa sendiri lah ya !
- Dalam beberapa tahun belakangan ini telah terjadi beberapa kasus tertangkapnya komplotan pencuri di dalam cabin pesawat. Modus mereka adalah pura-pura mengambil tas di luggage bin diatas seolah-olah itu milik mereka dan mencuri barang-barang berharga didalamnya. Hal ini rawan terjadi pada overnight flight, disaat penumpang terlelap tidur dan lampu kabin diredupkan, bahkan terkadang terlalu gelap. Sebaiknya, letakkan tas tangan/backpack di luggage bin kursi seberang kita, sehingga kita bisa melihat langsung keadaan tas kita. Seringkali kita meletakkan tas di luggage bin diatas kepala kita…apa yang kita bisa lihat kalau tas kita persis diatas kepala sementara pintu luggage bin mengarah ke kursi di row seberang ? Untuk lebih amannya, letakkan barang2 berharga : dompet, uang, paspor, gadget dan kamera di bawah kaki kita.
- Kalau kita terbang overnight flight, pada saat tidur, sebaiknya lepas sepatu supaya kaki kita tidak terkungkung dalam waktu yang cukup lama. Tapi usahakan tetap memakai kaus kaki karena seringkali AC pesawat sangat dingin. Umumnya pada penerbangan overnight akan dibagikan pula kaus kaki yang bisa dipakai saat tidur.
- Aturan tidak tertulis selama dalam penerbangan adalah penumpang tidak boleh keluyuran masuk-masuk ke kelas Bisnis atau kelas Utama. Di dalam beberapa pesawat raksasa Airbus A380, lantai atas dan bawah ditutup sejenis pintu pagar, menandakan tidak untuk dilewati semaunya.
- Pasang seatbelt selalu saat kita duduk karena tidak pernah tahu kapan pesawat akan mengalami turbulensi. Ada banyak kasus penumpang cidera karena turbulensi keras dan penumpang bisa terpental ke langit-langit pesawat karena posisi ketinggian pesawat anjlok. Kalau tidak mau sesak, longgarkan seatbelt tersebut.
- Hampir disemua airlines terkemuka dunia melarang pramugari/pramugaranya untuk menghidangkan minuman panas disaat pesawat mengalami guncangan turbulensi ringan. Hal ini demi keselamatan penumpang maupun awak kabin, dari pada ketumpahan air panas. Jadi kalau sedang turbulensi ringan jangan ngotot minta minum teh atau kopi ya !
Beberapa airlines menggunakan mood lighting di dalam
cabinnya dimalam hari. Ini bertujuan untuk membantu menciptakan suasananya
relaks kepada penumpang. Jadi cabin berwarna violet redup atau biru atau hijau redup. Di
beberapa pesawat bahkan memberikan efek seoah-olah ada bintang-bintang di
langit-langit pesawat, jadi kita seolah merasa langit diatas kita langsung
- Kalau mengalami sakit ringan selama di pesawat, misalkan pusing, sakit perut atau luka ringan, jangan panik duluan. Segera hubungi awak kabin. Mereka memiliki obat-obatan ringan yang bisa diminum atau digunakan pada saat itu.
- Udara di dalam pesawat itu sangat kering. Oleh karenanya minum air putih yang banyak dan sebisa mungkin jangan minum minuman beralkohol.
- Membayangkan duduk 14 jam di dalam pesawat saja pasti sudah bikin badan pegel semua. Jadi usahakan untuk melakukan stretching secara reguler selama di pesawat. Saya selalu melakukan jalan kaki ringan keliling kabin sekali atau dua kali selama penerbangan jarak jauh diatas 6 jam. Selain itu saya juga lakukan stretching ringan di ruang-ruang kosong didekat galley tempat awak kabin bekerja.
- Hampir semua pesawat-pesawat canggih sekarang dilengkapi dengan inflight entertainment, bisa menelfon kemana saja bahkan sudah ada yang dilengkapi dengan wifi. Perangkat inflight entertainment umumnya diisi lagu-lagu, film, video dokumenter, saluran TV, dan lain-lain. Jangan paksakan diri untuk menonton film kalau ujung-ujungnya cuma akan membuat pusing karena layar yang terlalu kecil. Saya jarang sekali menonton film diatas pesawat, karena saya pusing melihat obyek yang terlalu kecil tersebut, apalagi kalau ada terjemahan dibawahnya, kebayang kan kecilnya seperti apa tulisan-tulisan itu ?

- Ada beberapa tipe penumpang annoying yang akan bikin perjalanan udara kita menjadi disaster. Jadi bersiap-siaplah kalau menghadapi penumpang-penumpang berikut :
- Penumpang yang banyak omong dan selalu mengajak ngobrol hampir di sebagian besar perjalanan
- Penumpang yang ukuran tubuhnya besar, duduk di kelas ekonomi dan memakan tempat kursi-kursi disampingnya
- Penumpang yang kalau tidur, pulas, trus lupa diri dan ngorok sekeras-kerasnya.
- Penumpang yang aromanya aduhai
- Penumpang yang mencopot sepatunya dan menyebarkan aroma semerbak dari sepatu dan kaus kakinya
- Penumpang anak kecil hiperaktif yang terus-terus menendang-nendang kursi didepannya dan kursi itu adalah sandaran punggung dan kepala kita
Masalah IFE, gue juga jarang nonton untuk short haul. Lah mau ngapain, nonton film bakalan gak kelar tu film. Mau maenan, kurang menantang. Mending liat awan aja
BalasHapusDi dalam tas sebaiknya ada satu baju, jaga2 kalo ketinggalan pesawat waktu transit atau bagasi nyasar, paling kagak bisa ganti baju. Beberapa airport juga menyediakan tempat mandi, ICN malah gratis ...
BalasHapus@Reza Dado : Kalau terbang domestik nonton IFE malah bikin emosi, baru filmnya mulai, tanpa prolog, langsung dimatikan karena sudah mau landing..
BalasHapus@Budy :
BalasHapusThanks for the sharing. You are absolutely correct !