Rabu, 30 Oktober 2013

EUROPE [2008] #6 : Jalan Panjang Zurich - Barcelona


Perjalanan berlanjut dengan mengembara ibukota negeri Catalan di Spanyol Selatan, Barcelona.

Awalnya Barcelona tidak masuk ke dalam rencana perjalanan awal, malahan kepinginnya pergi ke Jerman. Tapi ketika browsing berbagai informasi, daya pikat Barcelona yang menarik membuatnya naik peringkat menggeser Jerman, yang sebagian karakternya sudah terwakili oleh kota Zurich, bagian Swiss yang berbahasa Jerman. Jadilah Jerman dicoret diganti Barcelona, sebuah keputusan yang tepat.

Nama Barcelona melejit dalam memori saya ketika menjadi tuan rumah penyelenggaraan Olympiade Musim Panas 1992, ketika Indonesia untuk pertama kalinya dapat medali emas dari pasangan yang kemudian jadi suami istri : Alan Budikusuma & Susy Susanti.

Dari Jakarta, saya sudah cari opsi perjalanan dari Zurich ke Barcelona, dan karena jaraknya yang lumayan jauh dan terbatasnya waktu, naik pesawat adalah opsi terbaik. Layaknya penerbangan di Eropa pada umumnya, harga tiket disana rata-rata merobek kantong, kecuali dapat harga promo atau naik pesawat Low Cost Carrier. 

Cari-cari tiket Easy Jet dan Ryan Air ternyata tidak tersedia untuk rute ini.
Ternyata opsi terbaik adalah dengan menggunakan maskapai Low Cost Carrier dari Spanyol : Spanair, karena selain praktis juga murah. Rute perjalanan yang akan ditempuh adalah Zurich – Madrid dengan penerbangan codeshare dengan Swiss International disambung rute Madrid – Barcelona dengan menggunakan pesawat Spanair. Airline ini (Spanair) sudah jadi almarhum sejak beberapa tahun lalu karena kesulitan keuangan.

Dari hotel saya menggunakan kereta menuju ke airport Zurich-Kloten dengan memakan waktu hanya sekitar 20 menit saja.

Airport Zurich-Kloten bukan airport modern layaknya airport di HKIA, KLIA, dll, malah terkesan airport tahun 80an. Akan tetapi airport ini terawat dengan baik. Layaknya semua hal di Swiss, semua hal di airport ini tertata rapi dan bersih.



Tepat pada waktunya, pesawat berbadan kecil Airbus A320 Swiss International berangkat menuju ke Madrid, dengan kapasitas penumpang penuh. Dua orang lelaki dibelakang kami ngobrol tanpa jeda dalam bahasa Jerman dan volume keras sejak mulai duduk sampai dua pertiga perjalanan…

Sepotong sandwich dingin lagi-lagi menjadi menu dalam perjalanan itu dan diakhir menu, para pramugari membawa nampan berisi coklat berbentuk seperti bola soccer yang dibagikan kepada para penumpang. Ya saat itu adalah satu bulan menjelang Euro Cup 2008 dan Swiss akan menjadi tuan rumah, makanya euphoria Euro Cup mulai terasa dimana-mana, mulai dari billboard, poster, siaran TV sampai dessert coklat berbentuk bola ini.

Tepat pada waktunya pesawat landing di Barajas Airport – Madrid.

Karena saat itu Swiss belum termasuk Schengen, maka semua penumpang harus melalui pemeriksaan imigrasi terlebih dahulu. Semua penumpang melewati pemeriksaan imigrasi dengan lancar, kecuali saya, ya saya sendiri ! Entah kenapa begitu melihat paspor saya, petugasnya seperti memikirkan sesuatu, kemudian berkonsultasi dengan petugas di counter sebelahnya dalam bahasa Spanyol. Dia lalu membolak balik halaman di paspor saya. Karena penasaran, akhirnya saya tanya ada apa ? Dia cuma menjawab singkat “wait”. Sepertinya petugas imigrasi ini tidak berbahasa Inggris dengan baik. Dia lalu menyuruh saya menunggu sebentar dan dia pergi masuk ke ruang kantor imigrasi. Sampai sekarang saya masih tidak mengerti apa yang terjadi saat itu, karena semua persyaratan sudah saya penuhi, termasuk visa tentunya. Apa karena nama saya yang berbau Islami ? Hadeeeehhh….Tidak berapa lama dia kembali ke counternya dan saya diijinkan masuk.

Saya lalu naik bus untuk pindah ke Terminal Domestik. Perjalanan akan dilanjutkan dengan menumpang pesawat Boeing 717 Spanair menuju Barcelona.

Ulala….pesawat ternyata delay sampai lebih 2 jam, jadilah cengok lagi di airport.

Thank God akhirnya kami sampai juga di El-Prat Airport di sore hari, berarti menghabiskan nyaris seharian siang di perjalanan. Saat menunggu bagasi tiba, di belt sebelah adalah para penumpang pesawat Vuelling dari Ibiza. Wowww…beberapa penumpang tampak betul-betul party goers. Ada juga nenek-nenek dan kakek-kakek….apakah mereka party goers juga ?

Dari Airport kami naik bus menuju ke Plaza de Catalunya, yang merupakan alun-alunnya kota Barcelona. Tarif busnya sekitar EU 2 kalau nggak salah. Perjalanan ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Karena seorang teman baru saja mengalami kecopetan fatal dua tahun sebelumnya ketika tiba di Barcelona, satu tas hilang berisi uang & paspor, maka kami selalu fully alert terhadap barang-barang yang dibawa selama di perjalanan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar