Rabu, 30 Oktober 2013

EUROPE [2008] #7 : Salah Pilih Hotel di Barcelona


Dari Airport kami naik bus menuju ke Plaza de Catalunya, yang merupakan alun-alunnya kota Barcelona. Tarif busnya sekitar EU 2 kalau nggak salah. Perjalanan ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Karena seorang teman baru saja mengalami kecopetan fatal dua tahun sebelumnya ketika tiba di Barcelona, satu tas hilang berisi uang & paspor, maka kami selalu fully alert terhadap barang-barang yang dibawa selama di perjalanan.

Dari halte bus, kami berjalan kaki menuju hotel yang juga terletak di Plaza de Catalunya.  Saya lupa nama hotelnya, maklum sudah lebih dari 5 tahun yang lalu. Saya coba browsing dari internet dengan lokasi yang ada, tapi saya tidak menemukan hotel disana, apa jangan-jangan hotel tersebut sudah tutup ?

Hotel tersebut dipesan dari internet sejak dari Jakarta. Lokasi yang selempar batu ke Plaza de Catalunya menjadi pertimbangan utama. Selain itu juga karena murah dan berdasarkan foto-foto di internet, kamar dan suasanya hotel terlihat nyaman. Akan tetapi begitu kami sampai di hotel tersebut, kenyataannya 180 derajat berbalik dari apa yang dilihat di internet. Hotel tersebut menyempil diantara beberapa bangunan tinggi di sekitar Plaza de Catalunya. Ketika kami masuk ke lobby, suasananya sangat tidak nyaman karena lobby yang sangat kecil dan pengap. Saat itu berseliweran orang-orang dari Afrika yang tinggal disana.  Karena nggak nyaman, akhirnya saya minta melihat kamarnya dulu, sebelum memutuskan untuk tinggal disana. Ternyata kamarnya sangat pengap, tidak ada jendela sama sekali ! Saya tidak akan sanggup menginap 4 hari 3 malam di hotel seperti itu. Maka akhirnya kami batalkan reservasi, untung bukan prepaid.

Jadilah kami turis yang kelimpungan di pinggiran Plaza de Catalunya di sore hari itu !

Kami sempat keluar masuk tiga hotel untuk mencek apakah ada kamar atau tidak, hasilnya nihil. Mulai berasa geblek karena matahari sudah akan hilang di barat. Akhirnya kami mendapatkan internet café, jadi beli secangkir kopi sambil browsing internet gratis. Thanks to the technology ! 

Akhirnya kami mendapatkan kamar di hotel yang terlihat jauh lebih baik, meskipun agak lebih mahal dan lokasinya agak berjalan sedikit ke utara. Tidak hanya melihat website hotel tersebut saja, tapi sebelum memastikan pesanan kami melihat-lihat review orang-orang yang pernah tinggal disana dari www.tripadvisor.com. Jadilah senja itu kami jalan kaki dan check in ke hotel Gran Via.

Pelajaran yang didapat dari kejadian ini adalah jangan mudah percaya dengan tampilan yang ditayangkan di internet, karena hotel pertama tadi terbukti bagus di internet, tapi kenyataannya busuk sekali.

Setelah mandi dan segar, tujuan pertama adalah makan malam….dan pastinya menu lokal, tapas, menjadi incaran untuk menu malam itu.

Setelah makan, saya memutuskan untuk berjalan-jalan santai menyusuri Plaza de Catalunya menuju ke La Rambras. Satu hal yang mengejutkan adalah di salah satu sisi Plaza de Catalunya terdapat beberapa penjual kaki lima dari Afrika. Mereka menjual barang-barang kulit bermerk premium, tentunya palsu, seperti tas, ikat pinggang, dompet, dan lain-lain. Barang dagangan di letakkan diatas sejenis terpal, yang tinggal diangkut kalau ada razia. Benar saja, di salah satu malam disana, ketika saya sedang lewat disana, para pedagang kaki lima illegal tersebut berteriak-teriak dan buru-buru merapikan dagangan mereka dan lari tunggang langgang…rupanya ada petugas razia yang datang.

Karena lokasinya yang persis di tepi laut dan menghadap ke Afrika Utara, maka masalah imigran gelap dan Afrika dan Timur Tengah menjadi masalah untuk kota ini. Selama disana, saya banyak berjumpa orang Afrika dan Timur Tengah yang sedang nongkrong-nongkrong di berbagai tempat, entah mereka masuk legal atau tidak.

Penduduk asli dan mayoritas di Barcelona adalah bangsa Catalan. Mereka berbeda dengan bangsa Spanyol, bahasa mereka adalah bahasa Catalan, budaya mereka adalah  budaya Catalan. Ukuran tubuh merekapun lebih mungil-mungil untuk ukuran orang Eropa, kira-kira setinggi dan sebesar kita-kita. Sejak lama sudah ada upaya untuk memerdekakan diri dari Spanyol, tapi tidak berhasil. Salah satu upaya persuasif dari Raja Spanyol untuk meredam gejolak di wilayah ini adalah dengan meningkatkan perekonomian Barcelona dan mempromosikan mereka sebagai tuan rumah Olimpiade 1992.



Kalau hobby shopping, kota Barcelona adalah salah satu surganya karena disini banyak sekali tersebar merk lokal Spanyol seperti ZARA, Massimo Dutti, Mango, Camper, dan lain-lain.

Meskipun sama-sama menggunakan mata uang Euro, tapi harga barang-barang dan makanan disini lebih murah dari pada di Paris, Swiss dan Jerman. Maka kalau mau belanja barang dengan merk yang sama, disini bisa jadi harganya 2/3 harga di Paris.


Tidak seperti di Roma, Venesia, Swiss ataupun Paris dimana kita akan tiap sebentar ketemu rombongan turis dari Indonesia, di Barcelona selama 4 hari saya nyaris tidak berjumpa orang Indonesia sama sekali. Sepertinya Barcelona memang tidak masuk ke dalam paket tour-tour utama ke Eropa dari travel agent lokal di Indonesia.

Barcelona adalah kota yang menarik, kota yang cantik dan kota seni. Banyak sekali bangunan bagus, entah perkantoran, hotel, monumen maupun musem. Salah satu seniman terkenal dari Barcelona adalah Gaudi.










Obyek wisata di Barcelona juga banyak yang menarik, akan tetapi lokasinya tersebar di berbagai wilayah kota, maka jalan terbaik untuk mengeksplor semuanya adalah dengan naik bus wisata, sejenis hop-on & hop-off yang akan berkeliling ke semua obyek turisme utama di Barcelona.

Beberapa obyek turisme yang sangat menarik untuk dikunjungi adalah : 
  • Gereja Sagrada Familia, proyek ambisius Gaudi yang masih belum selesai sampai sekarang.

  • La Rambla : ini merupakan jalanan rindang hanya untuk pejalan kaki yang menghubungkan Plaza de Catalunya dan daerah pantai. Di jalan ini terdapat café, restoran, toko dan street performers. Di sore dan malam hari, khususnya weekend, area ini sangat ramai dan disinilah pula salah satu titik dimana copet banyak beraksi.


  • El Pablo Espanyol (Spanish Village) adalah taman mininya Spanyol, banyak turis dan anak sekolah datang untuk mempelajari kehidupan seni dan rakyat Spanyol di dalam taman ini.


  • Gothic Quarter yang merupakan kota tua sejak jaman Romawi, pastinya banyak gedung-gedung peninggalan sejarah dan gereja-gereja yang rata-rata berarsitektur gaya Gothic. 

  • Casa Batlló, bangunan unik hasil karya seniman besar Barcelona : Gaudi
  • Stadion milik club sepakbola terkenal : Barcelona.

Selain itu ada beberapa bangunan-bangunan lainnya, rata-rata dengan ciri khas Gothic yang juga menjadi obyek wisata di Barcelona.

Kalau obyek yang kurang menarik menurut saya adalah Stadion tempat diselenggarkannya Olimpiade 1992. Tempat ini sepi, agak jauh dari kota dan hanya menonton gedung kosong yang pernah jadi saksi bisu Olimpiada 1992.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar